Ketika bertentangan mata denganmu
Pecah jahannam di benakku
Membisu dengki di ujung kalbuku
Menggigil ruhku sebab indah ulasan syairmu
Cawan kegelapan telah terkunci mati
Dalam setiap keindahan tuturmu
Kekalutan masa silam di kerut wajahku
Menjadi rintihan manis di ujung sabdamu
Hadirmu membisikkan angin rindu bagiku
Menafsirkan cinta di setiap aliran simpulmu
Kedamaian menjadi sila dalam hayatmu
Hilang belenggu karena potret firdausmu
Dimanakah kutemukan pelabuhan sepertimu?
Mengekalkan masa dan mengenang pribadimu
Dalam keganasan perbudakan yang
menggegerkan komputerku
By : Hutabarat
0 komentar:
Posting Komentar