Pada awalnya suatu citra hanya informasi visual yang berguna hanya sebagai objek yang bisa memenuhi kebutuhan indra penglihatan manusia. akan tetapi, seiring perkembangan zaman yang sangat pesat, citra bukan hanya sebagai objek visual saja melainkan sebagai media informasi atau sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan manusia. citra mempunyai karasteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya akan informasi sehingga ada pribahasa yang mengatakan "a picture is more than a thousand word" .oleh karena itu, agar penggunaan citra ini lebih luas lagi maka dibutuhkan teknik untuk mengolah citra terlebih dahulu agar dapat difungsikan sesuai dengan kebutuhan manusia,
suatu citra digital merupakan suatu fungsi intensitas 2 dimesi (x, y) untuk citra grayscale atau 3 dimesi (x,y,z)untuk citra R (Red), G(Green), B (Blue), dimana x dan y adalah tingkat kecerahan atau derajat keabuan. sedangkan x, y dan z adalah komponen warna pixel RGB. semakin besar nilai R maka derajat merah suatu gambar semakin besar dan semakin besar nilai G semakin besar derajat hijau suatu gambar dan begitu juga dengan B. dari gambar 1 di bawah ini dapat kita lihat bahwa suatu citra merupakan sekumpulan titik-titik yang mempunyai nilai yang disebut pixel (picture element).
sumber : http://pengolahancitradansuara.blogspot.co.id
pixel adalah elemen terkecil penyusun suatu citra dimana setiap pixel merupakan nilai kecerahan atau kode warna suatu citra digital dimana nilai pixel ini adalah berupa angka-angka numerik yang akan ditampilkan menjadi gambar. perubahan pada nilai-nilai pixel citra tersebut akan menyebabkan perubahan pada penampakan gambar tersebut. hal inilah yang menjadi dasar untuk melakukan manipulasi pada suatu citra, yang dalam dunia komputer kegiatan ini disebut dengan pengolahan citra (image processing).
Pengolahan Cita adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pengolahan suatu citra digital menggunakan suatu sistem pemroses yang dapat menghasilkan output tertentu. Proses pengolahan citra sangat erat kaitannya dengan sinyal dan sistem karena pengolahan citra banyak mengadopsi proses dari sinyal dan sistem. jadi, untuk mengolah suatu citra kita harus memandang citra itu sendiri sebagai sinyal. Pengolahan citra pada umumnya bertujuan untuk :
1. untuk memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasikan.
2. untuk mentransformasikan nilai citra menjadi citra lain.
jadi, masukannya adalah citra dan keluarannya adalah citra (yang lebih baik) daripada citra masukannya. contohnya pengubahan kontras suatu citra adalah teknik pengolahan citra masukannya merupakan citra dan keluarannya juga sebuah citra.
contoh operasi pengolahan citra lainnya adalah pengurangan derau (noise) pada citra lena (gambar 2) menggunakan teknik filtering yang akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. masukannya merupakan gambar lena dengan derau dan keluarannya juga merupakan citra dengan kualitas yang lebih baik.
(a) (b)
gambar 2. (a) yang mengandung derau, (b) yang tidak mengandung derau
selain filtering masih banyak operasi-operasi pengolahan citra dengan fungsi tertentu. insyaallah penulis akan melanjutkan tulisan tentang pengolahan citra. demikianlah ulasan tentang citra digital kali ini, semoga bermanfaat. thanks for attention and Assalamualaikum Wr Wb.
0 komentar:
Posting Komentar